Permasalahan Guru di Indonesia - Berbicara tentang profesi guru, seolah tidak akan ada habisnya dan tidak akan jenuh untuk terus dibahas dan disuarakan. Semua sisi dan demensi tentang profesi guru menarik untuk dibahas dan dikaji demi memberikan solusi yang terbagi untuk Negeri ini. Dari masa ke masa masalah guru selalu muncul secara bergantian. Masalah ini menjadi beban yang cukup berat harus ditanggung oleh Pihak sekolah dalam upaya meningkatkan pelayanan, kinerja dan mutu pendidikan.
|
Ilustrasi: Masalah Guru di Indonesia |
Menurut Dr. Cepi Safruddin Abduk Jabar, seorang dosen di Jurusan Administrsi Pendidikan FIP - UNY dalam makalah Berjudul "
Membangun Guru Masa Kini", setidaknya ada enam masalah pokok yang harus di hadapi guru yang ada di Indonesia, Yaitu:
#1 Distribusi Guru Yang tidak Merata
Sudah menjadi rahasia umum bahwa terjadi kesenjangan antara sebaran guru di daerah perkotaan dengan di daerah perdesaan yang sangat lebar perbedaannya. Sampai-sampai pemerintah harus mengeluarkan pil pahit melalui SKB 5 antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian PAN dan RB, Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Keuangan, dan Kementrian Agama yang isinya mengatur kesepakatan untuk kerja sama dan memberikan dukungan dalam pemantuan, evaluasi, dan kebijakan penataan serta pemerataan guru secara nasional.
#2 Ketidaksesuai Bidang keilmuan dengan bidang kerja Guru
ketidaksesuaian (missmatch) bidang keilmuan dengan bidang kerja. Permasalahan kekurangan guru pada bidang studi tertentu menjadi salah satu sumber terjadinya persoalan missmatch bidang keilmuan ini.
#3 Kualifikasi Pendidikan belum tercapai
Kualifikasi pendidikan. Standar tenaga pendidik yang telah ditetapkan pemerintah masih belum bisa dicapai sepenuhnya. Sebagai contoh, dari buku saku statistik pendidikan 2009/2010 diketahui bahwa untuk sekolah Taman Kanak-kanak, guru yang belum memenuhi standar kualifikasi (dengan mengabaikan kesesuaian ijazah kependidikan yang relevan) masih 90,13% , Sekolah Dasar masih 75,77% belum memenuhi kualifikasi.
#4 Kompetensi dan Karir guru
Dari hasil uji kompetensi awal yang dilakukan pada 275.768 guru tingkat nasional, hasilnya cukup memprihatinkan, dari bobot skor 100, ternyata nilai terendah dari hasil uji tersebut adalah 1, dan rata-rata skornya adalah 41,5. Ini mengindikasikan bahwa kompetensi guru masih 5. “jauh panggang dari api”. Terkait dengan karir guru, hampir menjadi hal yang lumrah, bahwa golongan kepanngkatan guru banyak yang terhenti di golongan IVa, padahal jenjang yang bisa dilalui bisa sampai dengan golongan IV e.
#5 Peningkatan keprofesian berkelanjutan belum Optimal
peningkatan keprofesian berkelanjutan (PKB). Tiga unsur dari upaya pengembangan keprofesian berkelanjutan guru menjadi bagian dari permasalahan yang dihadapi guru. Upaya pengembangan diri guru yang masih belum optimal menjadi salah satu penghalang guru untuk menjadi seorang guru profesional. Rendahnya kesempatan guru untuk meningkatkan diri mejadi penyebabnya. Terkait dengan unsur kedua, yaitu publikasi ilmiah, kemapuan, minat, dan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas publikasi ilmiah menjadi masalah serius bagi guru. Dan terakhir, unsur karya inovati, juga menjadi bagian tak terpisahkan dari permasalahan guru selama ini.
#6 Rekrutmen Guru belum efektif
Rekrutmen guru. Patut diduga bahwa rendahnya kualitas guru diawali pada proses rekrutmen guru. Rendahnya kualitas calon guru dan sistem rekrutmen yang tidak efektif dan bermutu rendah merupakan indikator dari permasalahan rekrutmen guru saat ini.
Itulah permasalahan guru di Indonesia sekarang, semoga kita dengan sama-sama dapat bahu membahu membangun pendidikan Indonesia lebih baik Dengan cara mulai merubah diri kita sendiri, Mulai dari hal kecil dan Mulai saat ini.
Terima kasih atas kunjungan Anda di tulisan "permasalahan Guru di Indonesia Sekang. Semoga Anda dalam keadaan sehat dan diberikan umur yang Panjang dalam keadaan bahagia.