Kemajuan di dunia pendidikan akan berdampak dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Teknologi Informamatika Komputer yang perkembangannya paling melesat sehingga sekarang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0.
|
Pengaruh Revolusi Industri 4.0 di Dunia Pendidikan |
Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Ini termasuk sistem cyber-fisik, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif.
Dampak dari revolusi industri 4.0 mengakibatkan terjadi distrupsi di segala lini bidang kehidupan. Seperti bidang bisnis, bidang transportasi, kodekteran, pemerintah dan pendidikan. Apa itu disrupsi? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi perubahan yang fundamental atau mendasar. Satu di antara yang membuat terjadi perubahan yang mendasar adalah evolusi teknologi yang menyasar sebuah celah kehidupan manusia. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha.
Di dunia pendidikan, dengan berkembangnya teknologi informatika sangat mempengaruhi dunia pendidikan. Seperti elearning yang selama ini sudah dikembangkan. Dengan adanya teknologi para deplover elearning dan conten creator pendidikan berlomba-lomba menghasilkan sistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan sekarang.
Presiden Joko Widodo meluncurkan gerakan “Making Indonesia 4.0” yang merupakan komitmen pemerintah memasuki era revolusi industri 4.0 ini. Beberapa pihak mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Indonesia perlu juga mempersiapkan diri memasuki revolusi 4.0 ini dengan melakukan beberapa perubahan dalam menerapkan metode pembelajaran di sekolah, pertama yang fundamental adalah merubah sifat dan pola pikir anak didik, kedua bisa mengasah dan mengembangkan bakat anak dan yang ketiga lembaga pendidikan harus mampu mengubah model belajar disesuaikan dengan kebutuhan jaman.
Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, bidang pendidikan perlu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi peserta didik dalam memasuki era revolusi 4.0 ini yaitu :
- Memiliki kemampuan berpikir kritis
- Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif
- Memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi
- Bisa bekerjaama dan berkolaborasi
- Memiliki kepercayaan diri
Selain itu agar lulusan pendidikan nantinya bisa kompetitif maka kurikulum memerlukan orientasi baru tidak hanya cukup memahami literasi lama (membaca, menulis dan matematika) tetapi perlu memahami literasi era revolusi industri 4.0 yaitu literasi data dengan kemampuan untuk membaca , menanalisis dan menggunakan informasi di dunia digital. Kedua literasi teknologi dengan cara memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi dan yang ketiga literasi manusia dimana harus sanggup memahami aspek humanities, komunikasi dan desain.