Serpihan-serpihan Cinta, novelet karya Ibu Khususiatul Ubudiyah ini menghadirkan romantika hidup seorang gadis yang serbahebat. Cantik, bakti kepada orang tua, taat beribadah, sopan dan hormat pada guru, sangat berbakat dalam seni, memiliki nilai akademis tinggi, aktif dalam ekstrakurikuler, juara 1 pemilihan mojang serta gigih dalam memperjuangkan cita-citanya. Sungguh sempurna, kan?
|
Cover Buku |
Kisah bermula pada saat Vina masih bersekolah di SMP dan berakhir ketika ia mulai memasuki gerbang pernikahan. Catatan perjalanan hidup yang panjang, lengkap dengan liku kehidupan keluarganya, pertumbuhannya sebagai siswa di SMA, merekah cinta remajanya serta masa-masa kuliah dan kerja. Ada Bima, seorang pemuda aktivis OSIS, pebasket andal, jago bermusik dan tentu ganteng - yang mendampingi hari-hari Vina, berkelindan perasaan antara tak acuh, malu, suka, cinta, cemburu, berjalin, berpisah dan bertemu kembali. Dan, tentu saja, kemudian ( tarraa!- happy ending ) mereka menikah.
Yang paling menarik adalah bagaimana kegigihan sang tokoh utama wanita perkasaku dalam meraih begitu banyak prestasi dan pencapaian lainnya di sekolah.
Saya membayangkan novelet ini memiliki lebih banyak halaman sehingga memberi kesempatan pembaca untuk nikmat merasuk dan terlibat lebih dalam pada konflik dan naik turunnya ketegangan cerita, keberhasilan dan kegagalan sang tokoh. Pada beberapa bagian, penulis berpeluang mengeksplorasi bagian penting yang kemudian menentukan perubahan jalan hidup yang dialami sang tokoh. Ada kalanya penulis terkesan tak sabar melanjutkan berkisah.
Harus diakui penulis sangat lancar bertutur, dan keasyikan membaca sulit dijeda atau dihentikan. Seperti pernah saya sampaikan, saya belum berhasil menuliskan sebuah karya fiksi sepanjang ini.
So, good job bu Susi!