Nadiem Anwar Makarim, Pengusaha Muda yang baru berusia 35 tahun yang sukses dalam bisnis transportasi online ditunjuk Oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri Pendidikan dan kebudayaan. Sosok muda yang sukses dengan aplikasi Gojek ini mengemban amanah besar untuk Indonesia 5 tahun kedepan. bagaimana tidak, pendidikan Indonesia hingga saat ini masih banyak permasalahan mendasar yang belum tuntas di selesaikan.
|
Inan Kito |
Pemerataan kualitas guru yang masih belum terselesaikan, Kekurangan guru pegawai negeri sipil (PNS) di sekolah negeri mencapai 1.141.176 orang belum termasuk 391.644 guru yang akan pensiun pada tahun 2020 hingga 2024.
Saat ini sekitar 40 persen guru yang mengajar di sekolah negeri merupakan Guru Tidak Tetap (GTT). Guru-guru ini terkadang terkendalam oleh aturan unuk mengembangankan karier dan meningkatkan kesejateraan. Padahal secara pekerjaan, GTT tidak ada bedanya dengan Guru PNS. mereka mempunyai bedan moral yang sama di mata siswa.
Dengan kondisi tersebut, hampir bisa dipastikan bahwa pendidikan dasar dan menengah kita akan lumpuh total ketika seluruh guru GTT yang pendapatannya jauh lebih rendah dari driver Gojek itu menyatakan “mogok mengajar” untuk menuntut kesejateraan.
Selain itu, Masalah lain adalah anak-anak SD kita tamat SD lebih dari 80% dinyatakan gagal Matematika dan juga gagal Literasi dan Sains. Llalu apa yang bisa diharapkan pada Nadiem??
Hingga kini SMK masih menduduki peringkat tertinggi jumlah pengangguran di Indonesia, minimnya guru produktif dan minimnya “produksi” guru produktif yang sesuai dengan bidang keahlian di SMK adalah gunung masalah yang cukup untuk menutup mata menteri, lalu Nadiem bisa apa?
Ini belum termasuk masalah pendidikan tinggi yang juga penuh masalah.
Nadiem Anwar Makarim memang Alumni Brown University Amerika Serikan dan juga Alumni Harvard Business School Amerika Serikat tetapi tahu apa Nadiem soal pendidikan negeri ini??
Nadiem memang sukses mengelola bahkan menghidupi ribuan bahkan jutaan manusia sebagai driver dan membantu memindahkan orang, makanan atau barang dalam jumlah yang sangat banyak dalam setiap harinya tapi bisa apa Nadiem menangani dunia pendidikan kita yang payah ini??
Tahun 2045 Indonesia bemimpi MENJADI negara maju dengan PDB terbesar keempat dunia.
Tahun 2030 adalah puncak bonus demografi Indonesia.
Hasil PISA, kompetensi generasi bangsa di bidang matematika, reading dan sains berada pada level 0-2 dan dicap bangsa Indonesia baru bisa menghadapi abad 21 setelah 1000 tahun mendatang.
Meski demikian, kami yakin sepenuhnya Presiden Jokowi pasti punya harapan tersendiri terhadap Nadiem.
Boleh jadi setelah melihat percobaan “Profesor” berulang kali, kini Pak Jokowi ingin memilih yang segar dan tak banyak teori.
Postingan ini diambil dari pemikiran Muhammad Ramli Rahim (Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia)
Salam dari Bandung Barat
Salinan, S.Pd
Owner Inan kito