Assalamualaikum wr.wb bapak/ibu pengunjung blog konsultan muda yang setia, saya ucapakan terima kasih atas kunjungi kalian di sini. Pada sabtu pagi yang ceria ini izinkan saya bercerita tentang sosok guru saya yang penuh dengan inspirasi hidupnya bagi saya pribadi.
Sejak tahun 1995 saya mengecap bangku sekolah dasar sampai sekarang saya menemui guru-guru yang hebat yang menginspirasi saya hingga sekarang saya menjadi guru juga. Tapi diantara guru-guru itu saya menemukan sosok seorang guru, dan saya menganggapnya sebagai orang tua saya sendiri. Namanya Pak Syam Ahmad, Seorang guru Bimbingan Konseling SMA N 11 Bandung.
|
Pak Syam Ahmad |
Memang sih, saya tidak pernah sekolah di SMA N 11 Bandung. saya tidak pernah diajarin atau bimbingan dengan beliau di ruang BK. Tapi saya mendapatkan pendidikan dari beliau lebih jauh dari itu. Bagaimana bisa?
Begini ceritanya. Tahun 2007, setelah saya lulus SMA, saya mengikuti seleksi beasiswa Sampoerna Foundation (sekarang menjadi putera Sampoerna Foundation) program Beasiswa calon guru (teacher Scholarship Program) di Jakarta. Saya datang ke Jakarta seorang diri tanpa di bimbing oleh seorang guru sekolah atau keluarga. Bagi saya (waktu itu), Jakarta merupakan tempat yang sangat seram bagi saya. Saya merasa asing di dalam keramaianya Ibu kota ini.
Singkat cerita, dalam seleksi ini saya ketemu dengan teman-teman dari beberapa kota yang berbeda seperti Balikpapan, Bali, Malang, Surabaya, Jogja, Bandung, Jakarta, Palembang, Padang dan lain-lain. Hampir semua siswa yang ikut seleksi ini tidak ada satupun yang didampingi oleh seorang guru dari sekolahnya. Kecuali siswa asal Kota Bandung.
Kota Bandung yang mengikuti seleksi merupakan siswa berasal dari SMA N 11 Bandung, yang didampingi oleh guru BK-nya, yaitu Pak Syam Ahmad.
Disinilah saya kenal dengan beliau pertama kali, dari perkenalan itu saya minta nomer kontaknya. beliau sayang Care terhadap saya apalagi dengan siswanya, beliau menawarkan bantuan Jika nanti lulus seleksi dan dapat kuliahnya di Bandung.
"Hubungi bapak kalau nanti di terima kuliah di Bandung, Nanti kalau ada apa-apa bapak bantu". Kata beliau saat itu
Benar saja, setelah satu bulan dari hari seleksi. Pengumuman hasil seleksi saya lulus di
Universitas Pendidikan Indonesia dengan beasiswa Teacher Scholarship Program dari
Putera Sampoerna Foundation. Saya tidak menolak tawaran dari pak Syam.
Saya menghubungi beliau, saya bilang saya lulus untuk kuliah di Bandung, beliau mengatakan silakan hubungi dia kalau mau ke Bandung, beliau menawarkan untuk tinggal di rumah beliau selama belum mendapatkan kosan.
Sesampai di Bandung saya mengenal beliau lebih dekat. Beliau memberikan informasi yang mendalam seputar kampus UPI, Kota bandung, budaya bandung, orang bandung, makan khas bandung dll. beliau mengenali dan mengajarkan saya dengan penuh rasa kasih sayang, memang saya tidak diajari dengan formal, tidak ada ruang kelas atau ruang BK, waktu itu semua ruang yang ada bisa jadi tempat saya belajar. Beliaulah orang yang pertama mengenali saya tentang Bandung ini, beliaulah yang membuat saya jatuh cinta dengan kota ini.
Mungkin kalau ditulis, kolom blog ini tidak cukup untuk saya menulis tentang pelajaran-pelajaran yang beliau kasih kepada saya. Jadi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak bua Pak Syam yang bisa menyayangi saya walapun tidak tidak mengenal saya sebelumnya, tidak ada ikatan darah, tidak ada silsilah apapun. ya beliau menyayangi saya karena kemanusia, agama dan budaya kita sebagai orang Indonesia.