Buku yang Menulis kata "Vagina" dan "Penis", Apakah Layak dikatakan Memuat Kontek Cabul?
Belakang ini media Sosial ramai memperbincangkan Buku yang (katanya) memuat konten Cabul. Buku olahraga dan Kesehatan karangan Dadan Heryana dan Giri Verianti yang diterbitkan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010.
|
Gambar: Isi Buku yang (katanya) mengandung konten Cabul
Sumber: Pribadi
|
Buku tersebut pertama kali diterbitkan Acarya Media Utama. Kemudia hak ciptanya dialihkan ke Kementerian Pendidikan Nasional. Kemudian diterbitkan kembali oleh pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010. Buku setebal 144 halaman tersebut beredar di Pasaman Sumatera Barat.
Apa sebenarnya yang tercantum pada buku ini sehingga banyak masyarakat dan media mengatakan ini buku tidak layak beredar dan konsumsi siswa kelas 5 SD. Setelah kami mencoba menyelidiki dan mencari buku tersebut ternyata berisi seperti ini.
Siapa yang sudah mengatakan bahwa tulisan atau bahasa seperti testis, penis dan vagina sebagai cabul?
website berita wawker.com menulis judul "Buku Pelajaran SD Kembali Memuat Konten Cabul" bisa
dibaca selengkapnya disini
Dalam website berita ini memberikan judul dengan kata cabul, tapi tidak sedikitpun dan narasumber yang menyatakan bahwa buku ini mengandung unsur cabul, cuma Pak aksan selaku Camat Lubuksikapang menyatakan hal-hal sebagai berikut:
“Kita dari muspika dan UPT Pendidikan Lubuksikaping tadi telah datang ke sekolah untuk meminta penjelasan tentang buku tersebut," kata Camat Lubuksikaping, Aksan.
“Buku tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan yang diberikan kepada pemda. Artinya, setiap pelajaran olahraga dan kesehatan para guru meminjamkan buku tersebut kepada anak-anak. Setelah selesai, buku tersebut dikembalikan kepada guru. Untung kita cepat tahu,” ucap Aksan.
“Kami sedang mempelajarinya, apa saja materi yang disebutkan dalam buku itu. Soalnya buku ini resmi diberikan Kementerian Pendidikan kepada pemda," jelasnya.
Jadi mengapa website berita itu menggunakan kata "cabul" untuk judul beritanya. Ya benar, memungkinkan untuk meningkatkan trafik pengunjung, sehingga banyak penunjung website dan mendapatkan klik iklan yang banyak.
Kalau seandainya materi seperti ini dikatakan sebagai konten Cabul, terus gurunya mengajar harus menggunakan bahasa apa?
Bapak/Ibu dan pengunjung Inan Kito, Sebenarnya kata Vagina, Penis, testis Dan sebagainya itu sangat wajar digunakan untuk mengajar bahasa-bahasa ini bukanlah kata-kata yang jorok kalau digunakan untuk pendidikan baik di kuliah, anak SMA, Anak SMP bahkan SD sekalipun. Itu sangat wajar.
Kalau seandainya ini tidak boleh digunakan di SD terus guru harus mengajarnya denga "kata-kata" apa? Apa harus materinya dihilangkan di SD?
Menurut tidak harus dihilangkan, tapi kita sebagai guru yang harus menyampaikan materi ini dengan hati-hati. Karena materi ini dibutuhkan oleh Siswa kelas 5 SD dimana mereka baru mau masuk fase kehidupan remaja. Fase Remaja ini sangat rentang dengan menyalahgunakan seksual karena ketidaktahuan mereka tentang apa yang mereka "punya".
Penutup dari kami Stop berpikir negatif, keep Positif Thinking!
Salam Hangat dari Bandung Barat,