Bapak/ibu #GuruHebat. sebagai mahluk sosial, berhutang adalah sesuatu yang wajar. Berhutang tidak dilarang secara agama, adat istiadat, dan tidak juga dilarang secara hukum negara. Jadi boleh-boleh saja kita berhutang. Akan tetapi, harus diperhatikan tujuan dan penggunaan dana hasil berhutang. Berhutang untuk barang yang tidak terlalu urgensi dan tidak produktif akan menjebak kita, menjebak dalam kebahagian semu dan akan terikat kebebasan hidup. Jangan sampai kita terlilit hutang sehingga mengganggu kinerja kita dan menurunkan derajat kita sebagai mahkluk yang sempurna. Karena bagaimanapun berhutang yang tidak tepat akan menurunkan derajat kita di mata manusia.
Kebiasaan Guru Sukses
Sumber: Dokumen Pribadi
Coba bayangkan, jika kita punya hutang pada seseorang. Kita ingin membeli sesuatu, mau liburan, atau mau kuliner akan merasa terganggu, Tidak dapat menikmati semua itu jika masih memiliki hutang. Hidup kita serasa serba di bawah orang lain. tidak bebas.
Jika sekarang mempunyai hutang kepada seseorang, cobalah kita bertekad kuat untuk melunasi hutangnya sesegera mungkin. Jika sudah jatuh tempo yang kita janjikan untuk membayar hutang, tetapi belum memiliki dana untuk membayarnya, cobalah minta keringanan. Temui orang tempat kita berhutang dan sampaikan permohonan maaf belum bisa membayar hutang kita.
Jangan sekali-kali menghindari untuk membayar hutang atau berniat untuk tidak membayar hutang. Mendingan kita selesaikan urusan hutang-piutang kita di dunia. Jangan sampai terbawa ke akhirat nanti. Karena sangat berat urusan hutang ini jika terbawa ke akhirat. Bahkan ada hadist mengatakan tidak diterima mati syahid seseorang jika belum menyelesaikan hutang-hutangnya.
Bapak/ibu #GuruHebat. jika belum mempunyai hutang, cobalah kita bertekad untuk tidak berhutang. Ingat bukan berarti berhutang dilarang. Akan tetapi jauh lebih baik jika kita tidak berhutang. Hidup kita akan tenang. Coba banyangkan kita akan merasa tidak enak hati jika kita membeli pakaian, makanan, atau liburan akan tetapi kita masih punya hutang ke teman kita. Maka jadilah orang yang merdeka dari hutang sehingga hidup kita lebih bahagia.
Selain melunasi hutang, menepati janji juga merupakan kebiasaan guru sukses. Bapak/ibu #GuruHebat, janji ini merupakan bagian dari hutang. Akan tetapi, janji bukan hutang bentuk materi. Jika kita sudah berjanji kepada seseorang untuk melakukan sesuatu hal atau janji bentuk lain, Segera tepati janji. Jangan sampai kita dianggap orang yang suka ingkar janji. Karena jika kita sudah ingkar janji sekali saja dan membuat kecewa seseorang, maka rusak sudah kepercayaan seseorang untuk kita. Orang yang sudah tidak percaya dengan kita akan merasa malas untuk berkerja sama lagi dengan kita.
Dulu saya punya seorang teman yang berbisnis di bidang pendidikan, tepatnya bisnis Bimbingan Belajar untuk siswa SD-SMA. Suatu saat beliau meminta saya untuk menyusun modul pembelajaran IPA untuk jenjang SMP kelas 7 hingga 9. Beliau menjanjikan setiap modul yang saya buat akan dibayar dengan sejumlah uang dan hak cipta modul masih ada ditangan saya. Cuma beliau mempunyai hak untuk menyebarluaskan modul tersebut untuk kepentingan bimbelnya.
Singkat cerita, modul ini selesai disusun. Saya memberikan modulnya ke beliau dan beliau memberikan uang 50 % dari yang beliau janjikan. 50 % lagi beliau menjanjikan akan membayarnya setelah modul itu sudah cetak. Selang beberapa lama beliau tidak dapat dihubungi, saya tidak dapat menghubungi beliau. Beberapa kali saya mencarinya ke kantor beliau. Kata karyawannya beliau lagi diluar, lagi rapat, tidak masuk kantor, dan berbagai alasan lain. Saya minta beliau menghubungi saya, tetapi tidak pernah menghubungi saya.
Sekitar 1 tahun berlalu, beliau menghubungi saya untuk menawarkan membuat modul IPA khusus persiapan menjelang UN. Dari sini saya tolak tawaran beliau. Jangankan untuk kerja sama, nama beliau saya back list dalam hidup saya. Saya tidak mau lagi untuk kerja sama dengan beliau. Cukup sekali saya dikecewakan, tapi Insyaallah saya sudah mengikhlaskan apa yang sudah dijanjikan beliau. Akan tetapi saya tidak ingin melakukan kerja sama lagi dengannya
Bapak/ibu #GuruHebat. Coba kita ingat-ingat lagi adakah janji-janji kita yang belum ditepati dan itu sudah melewati waktu yang dijanjikan. Jika ada, tepati janjinya sekarang. Jika belum bisa menepatinya, minta untuk memberikan waktu lagi atau minta untuk menghilangkan janji itu. Bilang dengan jujur dan meminta maaf, kita tidak dapat memenuhinya karena sesuatu hal. Jangan sampai kita berhutang janji kepada orang lain sehingga nama baik kita jadi dipertaruhkan. Membuat orang tidak percaya lagi dengan kita. Ingat kepercayaan itu sangat mahal.
Terima kasih atas kunjungan Bapak/ibu di blog ini.
Salam dari Bandung Barat
Salinan, S.Pd., Gr.
Owner www.inankito.org